Di atas mimbar, dian septi endah pasaribu berdiri anggun dan siap memberikan ceramah. Puluhan orang duduk rapi di sebuah ruang di hotel ciputra, jakarta, untuk mendengarkan ceramah itu. Namun, tiba-tiba dian memegang dada dan ia lunglai, lalu jatuh.


Dian pun segera dilarikan ke unit gawat darurat sebuah rumahsakit. Usai memeriksa Dian secara intensif, dokter mendiagnosis jantung koroner. Sesaat sebelum jatuh, Dian masih sempat mengenang apa yang terjadi. Ia merasa jantung seperti diremas kuat hingga rasa sakit itu menjalar ke tulang belakang dan gigi. ‘Rasanya lebih sakit daripada melahirkan anak,’ tutur ibu dua anak itu mengenang.

Alumnus Sastra Inggris Universitas Padjadjaran itu menjalani operasi pemasangan ring di jantung untuk melancarkan pembuluh darah. Dokter memasang 3 ring sekaligus di jantungnya. Sepekan kemudian, Dian pulang. Namun, aktivitasnya berubah. Ia hanya tidur-tiduran menghabiskan waktu. ‘Rasanya tersiksa sekali, soalnya biasa sibuk,’ kata Dian. Harap mafhum, semula ia banyak mengisi acara ceramah dan menyanyi.

Bocor

Dian mencari kesembuhan ke berbagai rumahsakit di Jakarta, Bandung, dan Singapura. Beragam obat-antara lain ada yang seharga Rp6-juta per bulan-ia konsumsi untuk meringankan penderitaannya. Alih-alih sembuh, Dian malah mendapati ginjalnya bocor akibat konsumsi obat-obatan itu. Ginjal terganggu, menyebabkan metabolisme tubuh kacau.

Itu yang membuat tubuh membengkak hingga berbobot 84 kg; semula 70 kg. Pada 2004 atau 2 tahun setelah mengidap jantung koroner, ia menghuni bangsal sebuah rumahsakit di Bandung. Selama 10 hari ia dirawat akibat serangan jantung. Setahun kemudian kembali opname karena dadanya kerap nyeri dan sesak napas.

Menurut Prof Dr dr Budi Setianto SpJP(K), dokter di Rumahsakit Jantung Harapan Kita, penyakit jantung koroner berhubungan dengan pembuluh darah koroner. Fungsi pembuluh itu mengalirkan darah ke otot-otot jantung. Pada manusia usia 20 tahun, mulai timbul gurat-gurat lemak di pembuluh organ itu. Semakin bertambah umur, tumpukan lemak juga bertambah. Dampaknya lapisan dalam pembuluh darah rusak. Pada kasus Dian, penyakit itu antara lain dipicu oleh kegemarannya merokok 2 bungkus per hari.

Penumpukan lemak di dinding pembuluh darah jantung alias koroner diikuti proses penimbunan jaringan ikat, pembekuan darah, hingga perkapuran. Semua gangguan itu mempersempit atau menyumbat pembuluh darah. Maka otot jantung di daerah itu kekurangan darah. Pada fase itulah terasa nyeri dada sampai infark jantung atau lebih dikenal sebagai serangan jantung yang menyebabkan kematian mendadak.

Gejala nyeri dada dan sesak napas akibat terganggunya kerja jantung dalam memasok darah ke otak. Detak jantung kemudian menjadi terlalu lemah atau terlalu kencang. Terlalu lemah berakibat jantung gagal memompa darah ke otak yang berakibat otak kurang oksigen dan pusing. Kekurangan oksigen dalam darah pada tubuh bagian lain berakibat timbulnya rasa sakit di bagian itu.

Skopoletin

Empat tahun lamanya hidup Dian tak nyaman akibat gangguan kesehatan itu. Pada Mei 2006, temannya, Siska Harlijati, menyarankan Dian untuk mengkonsumsi jus mengkudu. Berharap kesembuhan, nenek 2 cucu itu pun mulai mengkonsumsi 30 ml jus mengkudu 3 kali sehari. Asupan pertama menyegarkan tubuh Dian. Tiga pekan kemudian, Dian mampu terlelap tidur pada malam hari. Padahal, sebelumnya selama 5 tahun ia mengalami insomnia alias susah tidur. ‘Dulu tidur beberapa jam saja merupakan suatu anugerah,’ tutur Dian.

Genap sebulan, keluhan-keluhan Dian seperti nyeri dada dan sesak napas hilang. Kini ia tak khawatir menjalani aktivitasnya berkeliling Nusantara memberikan ceramah dan kegiatan sosial lainnya. Bila tak ada aral, pada 2-8 Agustus 2009 ia terbang ke Singapura untuk menghadiri sebuah acara. Untuk mempertahankan kesehatan, ia tetap mengkonsumsi 30 ml jus mengkudu 3 kali sehari.

Neil Solomon MD PhD, ahli fisiologi dari Universitas John Hopkins, Amerika Serikat, mengungkapkan mengkudu mengandung skopoletun. Fungsi senyawa itu melebarkan saluran pembuluh darah ke jantung yang mengalami penyumbatan. Aliran darah yang lancar menyebabkan jantung tak perlu bekerja keras memompa darah. Efeknya, tekanan darah menjadi normal.

Menurut dr H Ali Pasya Saman, dokter di Jakarta, mengkudu juga kaya senyawa aktif xeronine. Senyawa aktif itu berasal dari alkaloid proxeronine yang terdapat dalam tubuh. Proxeronine diikat oleh enzim proxeroninase menjadi xeronine. Xeronine ini mampu menembus inti sel. Pasya menggambarkan, ‘Sel ibarat gelas tertutup, xeronine mampu membuka tutup itu,’ tutur alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia itu.

Xeronine bekerja membersihkan sel dan memperbaiki sel yang rusak. Mekanisme itulah yang memulihkan fungsi ginjal Dian. Xeronine juga mampu membongkar lapisan lemak penyumbat aliran darah ke jantung. Belum lagi kandungan nitrit oksida dalam mengkudu, sangat bermanfaat bagi jantung. Senyawa itu memperlebar pembuluh darah dan memperlancar pasokan oksigen ke jantung. Satu herbal itu membantu mengobati 2 penyakit maut sekaligus. (Faiz Yajri/Peliput: Sardi Duryatmo)

(Sumber Berita: majalah TRUBUS)

 

Kembali Ke Articles